GBP/USD Mundur dari Puncak Harian, Masih Dalam Tawaran Beli dengan Baik di Tengah Kelemahan USD Berbasis Luas
- GBP/USD memperoleh beberapa traksi positif pada hari Senin, meskipun tidak memiliki tindak lanjut.
- Kombinasi beberapa faktor memberikan tekanan pada USD dan menawarkan dukungan.
- Para pembeli tampaknya agak tidak terkesan oleh pembalikan arahrencana fiskal pemerintah Inggris.
Pasangan GBP/USD menangkap tawaran beli baru pada hari pertama pekan perdagangan yang baru ini, meskipun berusaha keras untuk menemukan penerimaan atau memanfaatkan pergerakan di luar level 1,1300. Harga spot ini, bertahan stabil di atas pertengahan 1,1200-an melalui paruh pertama sesi Eropa di tengah pelemahan dolar AS yang moderat.
Pemulihan yang kuat dalam sentimen risiko global, bersama dengan nada yang lebih lemah di sekitar imbal hasil obligasi pemerintah AS, ternyata menjadi faktor kunci yang memberikan tekanan ke bawah pada safe-haven dolar. Meskipun demikian, kombinasi berbagai faktor membantu membatasi penurunan yang lebih bagi greenback dan membatasi pasangan GBP/USD, setidaknya untuk saat ini.
Para investor tetap khawatir terhadap potensi hambatan ekonomi yang berasal dari biaya pinjaman yang meningkat pesat dan risiko geopolitik. Selain itu, kebijakan nol-COVID Tiongkok telah memicu kekhawatiran akan resesi. Hal ini, bersama dengan ekspektasi The Fed yang hawkish, akan terus bertindak sebagai pendorong bagi imbal hasil obligasi AS dan menawarkan beberapa dukungan bagi USD.
Sementara itu, pasangan GBP/USD sedikit bereaksi terhadap fakta bahwa Menteri Keuangan Inggris yang baru, Jeremy Hunt, membalikkan paket ekonomi kontroversial yang diumumkan dalam anggaran mini pada 23 September. Hal ini, pada gilirannya, menunjukkan bahwa jalur yang paling mungkin bagi harga spot ini adalah ke sisi bawah dan menyarankan kehati-hatian bagi para pedahang bullish yang agresif.
Tidak ada data makro penggerak pasar utama yang akan dirilis dari Inggris, sementara agenda ekonomi AS menampilkan Indeks Manufaktur Empire State nanti selama awal sesi Amerika Utara. Hal ini, bersama dengan imbal hasil obligasi AS dan sentimen risiko pasar yang lebih luas, dapat memengaruhi USD dan memberikan dorongan pada pasangan GBP/USD.